Kita hidup di jaman dengan kemajuan teknologi yang tinggi, namun teknologi yang canggih sekalipun tidak dapat menggantikan KEKUATAN DOA.
DOA adalah komunikasi antara manusia dengan ALLAH, dimana manusia yang terbatas dapat bersekutu dengan ALLAH yang tidak terbatas.
DOA juga adalah satu-satunya jalan bagi ALLAH untuk menyatakan kuasa-NYA.
Jadi...Tetaplah berdoa dan Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang di kehendaki ALLAH di dalam Kristus Yesus bagi kita.
1 Tesalonika 5:17
Ryp.
10/04/2014
4/21/2014
Motivasi
" Masalah adalah ujian pendewasaan
Tidak ada alasan menyalahkan orang lain
" Benahi diri sendiri dan jadilah
Pribadi yang dewasa "
Tidak ada alasan menyalahkan orang lain
" Benahi diri sendiri dan jadilah
Pribadi yang dewasa "
9/15/2013
" ABBA BAPA "
Diambil dari,
FROM GLORY to GLORY
By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Saat kita menyebut Pencipta kita, "Abba Bapa", itu sesuatu yang ajaib. Sebutan itu dengan otomatis membuat kita menjadi anak. Dan menjadi anak itu berarti sebuah kedekatan hubungan tanpa protokol atau lebih tepatnya sebuah keintiman.
Menjadi anak berarti kita juga menjadi ahli waris, bahkan seperti Firman Tuhan berkata: "Milik-Nya adalah milik kita." Lalu apa lagi yang seringkali membuat kita tidak puas?
Banyak yang masih tidak puas dengan yang Tuhan berikan, dengan terus menggerutu, memberontak, bahkan marah dan meninggalkan Dia. Atau haruskah Saudara melewati pengalaman kandang babi seperti si bungsu untuk bisa menyadari kebaikan-Nya? Saya harap tidak.
Belajar bersyukur senantiasa.
,Ryp :)
FROM GLORY to GLORY
By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Saat kita menyebut Pencipta kita, "Abba Bapa", itu sesuatu yang ajaib. Sebutan itu dengan otomatis membuat kita menjadi anak. Dan menjadi anak itu berarti sebuah kedekatan hubungan tanpa protokol atau lebih tepatnya sebuah keintiman.
Menjadi anak berarti kita juga menjadi ahli waris, bahkan seperti Firman Tuhan berkata: "Milik-Nya adalah milik kita." Lalu apa lagi yang seringkali membuat kita tidak puas?
Banyak yang masih tidak puas dengan yang Tuhan berikan, dengan terus menggerutu, memberontak, bahkan marah dan meninggalkan Dia. Atau haruskah Saudara melewati pengalaman kandang babi seperti si bungsu untuk bisa menyadari kebaikan-Nya? Saya harap tidak.
Belajar bersyukur senantiasa.
,Ryp :)
Langganan:
Postingan (Atom)